Langsung ke konten utama

macam macam dosa besar dalam islam

Dapat kita simpulkan beberapa orang yang termasuk kedalam golongan yang melakuakan dosa besar

1. Orang musyrik dan menyekutukan Allah;
2. Mendurhakai kedua orang tua;
3. Orang yang membunuh anak karena takut miskin atau semacamnya atau membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar;
4. Berzina dengan istri atau perempuan yang tidak halal baginya;
5. Bersaksi atas kesaksian palsu;
Dan lain-lain sebagainya.

Ad. 1. Orang musyrik dan menyekutukan Allah SWT.
Orang-orang musyrik adalah orang yang keluar dari agama islam dan beralih kepada agama lain atau bahkan tidak beragama lagi sama sekali. Orang-orang ini adalah termasuk juga orang yang suka menyembah berhala. Termasuk juga dalam hal ini orang-orang yang percaya kepada dukun, karena sesungguhnya dia telah beriman kepada dukun dengan percaya kepadanya tanpa memohon pertolongan keapada Allah swt. seperti sabda rasulullah SAW. berikut ini,

Sesungguhnya pengobatan dengan mantra-mantra, kalung-gelang penangkal sihir dan guna-guna adalah syirik. (HR. Ibnu Majah)

Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda :

Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan mujur-sial maka dia telah bersyirik kepada Allah. Para sahabat bertanya, "Apakah penebusannya, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ucapkanlah: "Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikan-Mu, dan tiada kesialan kecuali yang Engkau timpakan dan tidak ada ilah (tuhan / yang disembah) kecuali Engkau." (HR. Ahmad)

Juga dalam hadits lain Nabi SAW. bersabda :

Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan percaya kepada ucapannya maka dia telah mengkufuri apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad Saw. (Abu Dawud)

Selain itu, Allah tidak akan menerima shalat selama empat puluh hari bagi saipapun siapapun yang mendatangi dukun dengan maksud meminta tolong, atau dengan meminta kemanjuran dagangan dan lain sebagainya. Nabi Saw. Menjelaskan dalam haditsnya,

Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan bertanya kepadanya tentang sesuatu (lalu mempercayainya) maka shalatnya selama empat puluh malam tidak akan diterima. (HR. Muslim)

mungkin sahabat yang beriman bertanya, mengapa juga terkadang apa yang dijelaskan oleh dukun itu benar? Nah, kami rasa hadits berikut ini akan menjelaskan pada sahabat semunya,

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Aku berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya beberapa dukun pernah menceritakan sesuatu kepada kami dan kami mendapati apa yang mereka ceritakan itu benar. Rasulullah saw. bersabda: Itu adalah kalimat benar yang disambar oleh jin lalu dengan cepat dilemparkan ke telinga walinya tetapi di dalamnya sudah dia tambahi dengan seratus kedustaan. (Shahih Muslim No.4134)


Nah, Jelas sekarang bahwa itu semua adalah Ulah jin-jin peliharaan sang dukun yang menyampaikanya. Yaitu dengan cepat dan tangkasnya dia menyammpaikan kepada walinya tersebut. Sehingga apa yang dia ucapkan akan kita percaya dan mendatanginya berulang kali. Bahkan sang dukun meminta kepada pasiennya untuk dibawakan berbagi macam persajian seperti ayam, jeruk purut dan lainnya. Entah untuk apakah itu, wallahu’a’lam (Sesungguhnya Allah yang lebih mengetahuinya.)


Ad. 2. Mendurhakai kedua orang tua
Orang tua adalah sosok yang sangat mulia di sisi Allah SWT.. Sebagai orang yang melahirkan dan yang mendidik dengan penuh kasih sayang hingga besar tanpa suatu keluh dan kesan. Dan ketahuilah bahwa apapun yang akan kita lakukan hendaklah mendapat restu dari orang tua seperti sabda Nabi saw berikut ini,

Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan kedua orang tua dan murka Allah pun terletak pada murka kedua orang tua. (HR. Al Hakim)

Namun, termasuk dosa besar apabila kita mendurhakai orang tua, termasuk mencaci maki, membuat orang tua sedih, membuat orang tua menangis, maka inilah yang termasuk dosa besar dalam islam seperti sabda Nabi berikut ini,

Termasuk dosa besar seorang yang mencaci-maki ibu-bapaknya. Mereka bertanya, "Bagaimana (mungkin) seorang yang mencaci-maki ayah dan ibunya sendiri?" Nabi Saw menjawab, "Dia mencaci-maki ayah orang lain lalu orang itu (membalas) mencaci-maki ayahnya dan dia mencaci-maki ibu orang lain lalu orang lain itupun (membalas) mencaci-maki ibunya. (Mutafaq'alaih)

Jangankan untuk mencaci maki, bahkan untuk mengatakan uh saja tidak boleh, apalagi perkataan yang dapat membuat sedih orang tua bahkan memebuatnya kecewa, seperti firman Allah swt. berikut ini,
وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّۢ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًۭا كَرِيمًۭا

Dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. (QS. Al Israa’ ayat 23)

Rasulullah saw, pernah ditanyakan tentang peranan orang tua, Beliau lalu menjawab, "Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu." (HR. Ibnu Majah)

Artinya bukan berati orang tualah yang akan menjerumus kita ke dalam neraka. Akan tetapi maknanya adalah, apabila sahabat berbakti kepada orang tua maka Allah akan memberikan balasan kepada sahabat berupa surga dan begitu juga juga apabila sahabat mendurhaki keduanya, maka nerakalah yang akan mengobrak-abrik tubuh sahabat di neraka nanti. Selain itu Nabi saw. Juga pernah bersabda dalam hadits berikut ini,

Dari Abuddarda' r.a. bahwasanya ada seorang lelaki datang kepadanya: "Sesungguhnya saya mempunyai seorang istri dan sesungguhnya ibuku menyuruh kepadaku supaya aku menceraikannya." Kemudian Abuddarda' berkata: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Orangtua adalah pintu yang paling tengah diantara pintu-pintu syurga." Maka jikalau engkau suka, buanglah pintu itu (tidak perlu mengikuti perintahnya atau tidak berbakti padanya), tetapi ini adalah dosa besar, atau jagalah pintu tadi (dengan mengikuti perintah dan berbakti dan ini besar pahalanya)." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits shahih.

Orang tua mungkin punya alasan yang kuat dalam hal tersebut, seperti kisah diatas tadi. Bisa saja istri dia melakukan hal yang menentang dengan ajaran agama atau syariat. Akan tetapi, apabila orang tua menganjurkan kita kejalan yang salah alias kepada hal yang dapat menentang dari pundi-pundi agama, maka kita tidak wajib mengikutinya. Contohnya mengajak kepada kejahatan atau kemusyrikan. Namun hal ini adalah sangat jarang terjadi karan yang dinamakan orang tua adalah orang yang mendidik kita kejalan yang benar dan memebrikan contoh yang baik.


Ad. 3. Orang yang membunuh anak karena takut miskin atau semacamnya atau membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar
Membunuh adalah sesuatu yang sangat dilarang oleh Allah swt. apalagi yang kita bunuh adalah jiwa-jiwa yang haram dalam agama islam. Betapa tidak, setiap muslim dan mukmin adalah orang yang bersaudara dan tidak sah iman seseorang jika tidak mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri. Karena mukmin yang satu dengan mukmin yang lain adalah satu dan dia akan merasakan kesakitan juga apabila mukmin yang lain tersakiti.

Beberapa hadits sudah kita jelaskan diatas, yaitu tentang orang-oarang yang membunuh jiwa yang haram dan ini adalah termasuk kedalam dosa besar. Orang-orang ini adalah orang yang berada dalam agama Islam. Termasuk juga apabila seseorang yang membunuh anak lantaran takut miskin dalam hidupnya. Padahal Allah-lah yang memeberikan rezki dalam hidupnya. Contohnya saja, orang yang memiliki banyak anak tetapi masih banyak rezki diberikan Allah swt. dan sebagian lain orang yang bahkan tidak memiliki anak tetapi hidupnya serba kekurangan. Maka jauhilah prinsip-prinsip salah seperti ini.

Mengenai membunuh, Rasulullah SAW. banyak mencerahkan dalam haditsnya. Sabda rasulullah saw. berikut ini,

Dari Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa aku adalah Utusan Allah, kecuali salah satu dari tiga orang: janda yang berzina, pembunuh orang dan orang yang meninggalkan agamanya berpisah dari jama'ah." (Muttafaq Alaihi.)

Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak halal membunuh seorang muslim kecuali salah satu dari tiga hal: Orang yang telah kawin yang berzina, ia dirajam; orang yang membunuh orang Islam dengan sengaja, ia dibunuh; dan orang yang keluar dari agama Islam lalu memerangi Allah dan Rasul-Nya, ia dibunuh atau disalib atau dibuang jauh dari negerinya." Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i. Hadits shahih menurut Hakim.

Maka sesungguhnya apabila seseorang yang membunuh maka kematian juga akan menjadi balasannya (yaitu membunuh dengan sengaja). Apalagi sekarang ini banyak terjadi pembunuhan yang tidak kita ketahui alasan kongkretnya. Seorang ayah membunuh anak, seorang anak membunuh ayahnya, anak membunuh bibi, cucu membunuh nenek atau kakenya, ada yang membunuh pacar dan ada juga yang membunuh para pemimpinnya. Sungguh sangat banyak kejadian-kejadian aneh lainnya. Kelak Allah akan membalas sesuai apa yang telah dia perbuat itu, seperti sabda Nabi berikut ini,

Dari Samurah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa membunuh hambanya kami akan membunuhnya dan barangsiapa memotong hidung hambanya kami akan memotong hidungnya." Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Hadits hasan menurut Tirmidzi. Ia berasal dari riwayat Hasan Bashri dari Samurah, namun masih dipertentangkan Hasan Bashri mendengarnya dari Samurah. Dalam riwayat Abu Dawud dan Nasa'i ada tambahan: "Dan barangsiapa mengebiri hambanya kami akan mengebirinya." Hakim menilai shahih dalam tambahan hadits ini.

Kemudian, apabila seseorang yang membunuh tidak sengaja, maka dendanya adalah denda alasan kekeliruan. Karena dalam hal ini, dia tidak bermaksud membunuhnya seperti sabda rasulullah berikut ini,

Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa terbunuh dengan tidak diketahui pembunuhnya, atau terkena lemparan batu, atau kena cambuk, atau kena tongkat, maka dendanya ialah denda bunuh karena kekeliruan. Barangsiapa dibunuh dengan sengaja, maka dendanya hukum mati. Barangsiapa menghindar dari berlakunya hukuman itu, maka laknat Allah padanya." Riwayat Abu Dawud, Nasa'i dan Ibnu Majah dengan sanad kuat.

Denda membunuh bisa berupa menanggung semua pengurusan jenazahnya atau hingga tahlilan yang dilaksanakan tiap malam. Itu tergantung bagaimana yang diminta oleh ahli baitnya si mait.

Namun demikian, bukan berarti bahwa kepada selain agama untuk membunuh. Kita dianjurkan untuk hidup bertoleransi. Biarlah dia beribadah dengan kepercayaannya dan kita beribadah dengan kepercayaan kita. Dalam islam tidak dianjurkan untuk mencari musuh karena motto islam ‘musuh pantang dicari, kalau ada lawan haram lari’.


Ad. 4. Berzina atau berzina dengan istri atau perempuan yang tidak halal baginya
Seiring dengan berjalan waktu, semakin maraknya zina dikalangan ummat manusia. Tidak kecuali remaja maupun ABG, bahkan yang sudah menikah pun juga ikut mencampurkan hidupnya dengan perbuatan zina, baik itu dengan istri/suami tetangga atau bahkan dengan mengandalkan rumah-rumah prostitusi/ perzinaan. Dan zina adalah termasuk dosa besar. Seperti hadits-hadits diatas yang menjelaskan hal tersebut. Allah SWT sangat melarang zina sabagaimana firman Allah berikut ini,


وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةًۭ وَسَآءَ سَبِيلًۭا

Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-Israa Ayat 32)

Dan apabila pezina adalah orang yang telah pernah menikah, maka orang itu adalah orang yang halal darahnya dalam artian bahwa hukumannya adalah hukuman mati. Seperti sabda nabi berikut ini,

Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu, dia berkata: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak halal ditumpahkan darah seorang muslim kecuali karena salah satu di antara tiga alasan: orang yang telah kawin melakukan zina, orang yang membunuh jiwa (orang muslim) dan orang yang meninggalkan agamanya memisahkan diri dari jamaah.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Adapun cara merajamnya adalah dengan mengubur tubuh keduanya hingga leher yaitu pada persimpangan jalan, kemudian orang-orang yang lewat wajib melemparnya dengan batu sekuat tenaga dan rajam itu berlaku hingga orang yang bersangkutan meregang nyawanya. Ini adalah hukum Allah SWT., mungkin kebayakan kita tidak melihatnya sekarang ini lantaran kebanayakan negara tidak menggunakan hukum Allah sebagai sumber hukum. Karena dalam hal ini, Seorang muslim yang telah dihukumi halal darahnya eksekusinya ada di tangan penguasa (imam) atau yang mewakilinya, jika di negaranya berlaku hukum Allah. Apabila berada di Negara yang tidak menerapkan hukum Allah maka tak seorang pun berhak mengeksekusi penumpahan darah. Untuk eksekusi yang tidak sampai penumpahan darah, seperti cambuk, qishash non-bunuh, maka boleh dilakukan oleh seorang ‘alim jika atas kemauan pelaku. Demikian pendapat sebagian ulama.

Orang-orang pezina adalah orang yang diharamkan oleh Allah swt. untuk masuk ke surga, bagaimana tidak, surga adalah tempat yang suci dan bukan tempat bagi pendosa. Hadits berikut cukup jelas menjelaskan tentang haramnya pezina masuk surga,

Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan orang yang merelakan kejahatan berlaku dalam keluarganya (artinya, merelakan isteri atau anak perempuannya berbuat serong atau zina). (HR. An-Nasaa'i dan Ahmad)

Namun apabila seorang pezina yang ingin bertaubat dan mengakui kesalahannya, seseungguhnya Allah adalah Maha Penerima Taubat bagi setiap ummat manusia, pernah terjadi suatu kejadian pada zaman Rasulullah tentang gadis pezina yang bertaubat, untuk lebih jelasnya, marilah kita simak hadits berikut ini,

Dari Imran Ibnu Hushain Radliyallaahu 'anhu bahwa ada seorang perempuan dari Juhainah menemui Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam (dia sedang hamil karena zina) dan berkata: Wahai Nabi Allah, aku harus dihukum, lakukanlah hukuman itu padaku. Lalu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memanggil walinya dan bersabda: "Berbuat baiklah padanya, apabila ia melahirkan, bawalah bayi itu kepadaku." Kemudian beliau menyalatkannya. Berkatalah Umar: Apakah baginda menyalatkannya wahai Nabi Allah, padahal ia telah berzina? Beliau menjawab: "Ia benar-benar telah bertaubat yang sekiranya taubatnya dibagi antara tujuh puluh penduduk Madinah, niscaya cukup buat mereka. Apakah engkau mendapatkan seseorang yang lebih utama daripada ia menyerahkan dirinya karena Allah?".(Riwayat Muslim).

Maka sesungguhnya dosa-dosa itu luntur dengan bertaubat kepada Allah swt.


Ad. 5. Bersaksi atas kesaksian palsu

Bersaksi adalah suatu ungkapan yang menerengkan benar atau salah tentang sesuatu berdasarkan bukti yang dia miliki. Namun, apabila dilakukan dengan hal yang salah seperti melakukan kesaksian palsu maka ini adlah hal yang sangat dilarang oleh Allah SWT., dan sebagaimana hadits yang kita jelaskan tadi bahwa perbuatan ini adalah termasuk kedalam dosa besar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

daftar nama negara di benua asia beserta ibu kotanya

nama negara di benua asia - Asia adalah salah satu dari tujuh benua yang ada di dunia ini, di mana Asia di julukani sebagai benua kuning. Asia merupakan benua terbesar didunia dengan wilayahnya yang mencakup hampir 9% wilayah bumi ini dan Asia juga sebagai benua terpadat dengan 60% penduduk bumi ada dibenua yang satu ini. Dan Negara kita Indonesia adalah salah satu Negara yang ada di kawasan Benua Asia dalam Artikel kali ini akan di jelaskan tentang Nama-nama Negara di Benua Asia beserta ibu kotanya Nama-Nama Negara di Asia Timur Republik Rakyat Cina,Beribu kota Beijing. Negara Jepang, Beribu kota Tokyo. Negara Korea Utara, Beribu kota Pyongyang. Negara Korea Selatan, Beribu kota Seoul. Negara Taiwan, Beribu kota Taipei. Negara Mongolia, Beribu kota Ulan Bator. Hong Kong, Beribu kota Hong Kong. Nama-Nama Negara di Asia Selatan Negara Bangladesh, Beribu kota Dhaka. Negara Afghanistan, Beribu kota Kabul. Negara Bhutan, Beribu kota Thimpu. Negara India, Beribu k

10 nama malaikat ALLAH beserta tugasnya

Sebagai seorang muslim, kewajiban untuk melaksanakan rukun iman haruslah dijalankan. Salah satu bentuk rukun iman adalah iman kepada malaikat. Jumlah malaikat yang Allah ciptakan sangatlah banyak, tetapi seorang muslim hanya berkewajiban untuk mengenal 10 malaikat beserta tugasnya. Ibaratnya, jika malaikat yang diciptakan Allah banyak, maka 10 malaikat yang wajib diketahui merupakan jendralnya/ pemimpinnya. Dibawah ini adalah 10 nama – nama malaikat yang menjadi utusan Allah swt beserta dengan tugasnya masing – masing. 1. Malaikat Jibril Malaikat Jibril adalah malaikat paling utama dan malaikat yang pernah shalat dengan Rasulullah saw. Tugas dari malaikat Jibril adalah menyampaikan wahyu. Allah juga menamai Malaikat Jibril dengan “Ar-ruh al-Amin” 2. Malaikat Mikail Malaikat mikail disebut juga Malaikat Mikal. Tugas dari malaikat Mikail adalah menurunkan hujan. Maka sudah sepantasnya kita bersyukur apabila hujan turun ke permukaan bumi, karena itu merupakan pemberian dari Allah

hadist tentang sedekah

Berikut adalah lapan buah hadis, diantara hadis-hadis Rasulullah s.a.w. tentang kelebihan bersedekah, mudah-mudahan dengan menghayatinya memberikan galakan kepada kita semua untuk rajin bersedekah. berikut hadist tentang sedekah Hadis-1 [Mafhumnya] Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad dijalan Allah dan ibarat orang solat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka. (Hadis Riwayat: Imam Bukhari) Hadis-2 [Mafhumnya] Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (Hadis Riwayat: Imam Ahmad) Hadis-3 [Mafhumnya] Bentengilah hartamu dengan zakat, ubati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan Bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (Hadis Riwayat: Imam Ath-Thabrani) Hadis-4 [Mafhumnya] Tiap muslim wajib Bersedekah. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak