doa mandi wajib - Dari hadits di atas dan beberapa hadits mengenai mandi wajib, ulama pun memilah hal-hal pokok (rukun) yang ada dalam mandi wajib, yang mana hal-hal ini tidak boleh ditinggalkan, dan hal-hal yang sunnah, yang mana apabila ia tidak dikerjakan, mandi wajib tetap sah.
Rukun Mandi Wajib
Untuk melakukan mandi wajib, terdapat 3 rukun yang harus dikerjakan dan ia sama sekali tidak boleh ditinggalkan, yaitu;
1. Niat
Niat merupakan hal yang sangat penting, karena ia yang akan membedakan antara mandi biasa dan mandi wajib. Mandi, yang apabila diisi dengan rukun-rukun mandi wajib lain, tapi tanpa diniatkan mandi wajib, maka mandi wajibnya tidak sah.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Semua perbuatan itu tergantung dari niatnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Niat tempatnya adalah di dalam hati. Adapun melafalkan niat, maka itu diperbolehkan apabila ingin lebih meyakinkan diri. Akan tetapi perlu diketahui, bahwa tidak setiap melafalkan niat itu berarti berniat. Tentang niat, selengkapnya baca: Pentingnya Niat dalam Setiap Amal.
berikut niat mandi wajib
نويت الغسل لرفع الحدث اللأكبر فرضا لله تعالى
Dibaca: Nawaitul ghusla lirof’il hadatsil akbari fardhon lillaahi ta’aalaa.
Artinya: Aku berniat mandi (wajib) untuk mengangkat hadat besar, fardhu karena Allah ta’ala.
2. Menghilangkan Najis yang Ada di Badan
Menghilangkan najis dari badan sesunguhnya merupakan syarat sahnya mandi wajib. Dengan demikian, bila seorang akan mandi wajib, disyaratkan sebelumnya untuk memastikan tidak ada lagi najis yang masih menempel di badannya.
Caranya bisa dengan mencucinya atau dengan mandi biasa dengan sabun atau pembersih lainnya. Adapun bila najisnya tergolong najis berat, maka wajib mensucikannya dulu dengan air tujuh kali dan salah satunya dengan tanah.
3. Meratakan Air ke Seluruh Anggota Badan
Seluruh badan harus rata mendapatkan air, baik kulit maupun rambut dan bulu. Baik akarnya atau pun yang terjuntai. Semua penghalang wajib dilepas dan dihapus, seperti cat, lem, pewarna kuku atau pewarna rambut bila bersifat menghalangi masuknya air.
Rukun Mandi Wajib
Untuk melakukan mandi wajib, terdapat 3 rukun yang harus dikerjakan dan ia sama sekali tidak boleh ditinggalkan, yaitu;
1. Niat
Niat merupakan hal yang sangat penting, karena ia yang akan membedakan antara mandi biasa dan mandi wajib. Mandi, yang apabila diisi dengan rukun-rukun mandi wajib lain, tapi tanpa diniatkan mandi wajib, maka mandi wajibnya tidak sah.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Semua perbuatan itu tergantung dari niatnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Niat tempatnya adalah di dalam hati. Adapun melafalkan niat, maka itu diperbolehkan apabila ingin lebih meyakinkan diri. Akan tetapi perlu diketahui, bahwa tidak setiap melafalkan niat itu berarti berniat. Tentang niat, selengkapnya baca: Pentingnya Niat dalam Setiap Amal.
berikut niat mandi wajib
نويت الغسل لرفع الحدث اللأكبر فرضا لله تعالى
Dibaca: Nawaitul ghusla lirof’il hadatsil akbari fardhon lillaahi ta’aalaa.
Artinya: Aku berniat mandi (wajib) untuk mengangkat hadat besar, fardhu karena Allah ta’ala.
2. Menghilangkan Najis yang Ada di Badan
Menghilangkan najis dari badan sesunguhnya merupakan syarat sahnya mandi wajib. Dengan demikian, bila seorang akan mandi wajib, disyaratkan sebelumnya untuk memastikan tidak ada lagi najis yang masih menempel di badannya.
Caranya bisa dengan mencucinya atau dengan mandi biasa dengan sabun atau pembersih lainnya. Adapun bila najisnya tergolong najis berat, maka wajib mensucikannya dulu dengan air tujuh kali dan salah satunya dengan tanah.
3. Meratakan Air ke Seluruh Anggota Badan
Seluruh badan harus rata mendapatkan air, baik kulit maupun rambut dan bulu. Baik akarnya atau pun yang terjuntai. Semua penghalang wajib dilepas dan dihapus, seperti cat, lem, pewarna kuku atau pewarna rambut bila bersifat menghalangi masuknya air.
Komentar
Posting Komentar